Bagaimana Animasi di Android Bekerja

Wah…lama nggak ngepost soal pemrograman. Kali ini Saya akan membagikan sedikit ilmu yang Saya dapat dari membaca buku Android 3.0 Animations:  Beginner’s Guide.  Walaupun masih belajar, tapi nggak ada salahnya kan kalau  sok tahu sedikit hehehe. Bukunya menurut Saya sangat bagus, karena gaya penulisannya jelas dan mudah untuk dimengerti(walaupun dalam Bahasa Inggris). Oke langsung saja ke topik utama.

Teknik Animasi

Secara garis besar, ada 3 jenis animasi yang disediakan API Android (terutama versi 3, walaupun versi-versi sebelumnya juga sama). Ketiga jenis cara/teknik animasi yang disediakan Android tersebut adalah Frame animation, Tween animation, dan Surface-based animation.

Frame Animation

[dancer animations:laserfx.com]

Frame Animation merupakan animasi yang akan mengulang-ngulang animasi yang sama ketika animasi tersebut dimainkan. Atau jika animasi tersebut berubah, maka animasi disebabkan/terjadi karena animasi tersebut mengikuti pola sederhana yang sudah didefinisikan sebelumnya[Android 3.0 Animation]. Teknik ini memerlukan banyak gambar dengan perubahan-perubahan tertentu untuk menghasilkan suatu animasi.  Sebagai contoh teknik animasi frame yang sering kita temui sehari-harinya adalah pada roll film(bioskop). Biasanya, bioskop-bioskop memutar film dengan memutar frame film yang sangat banyak yang digulung dalam roll film, mirip pada roll film kamera.

[roll film, shutterstock.com]

Dalam roll tersebut, terdapat banyak sekali gambar yang polanya mirip. Perbedaannya adalah, jika diinginkan suatu ‘ilusi’ gerakan, maka pada frame yang satu dengan frame yang lain akan terdapat gambar latar(background) yang sama(mirip), dengan gambar objek yang selalu berubah-ubah(atau bisa juga sebaliknya), dimana jika frame tesrebut digeser secara cepat danviewer fokus pada satu tujuan, maka akan tampak objek-objek tadi bergerak sesuai dengan perubahan gambar yang terdapat pada frame.

Tween Animation

[tween ball]

Tween Animation merupakan animasi yang diterapkan pada aplikasi berbasiskan widget, yang menerima input form biasa, lalu menggerakkannya sehingga menghasilkan (suatu) anmiasi. Perbedaan antara Tween dengan Frame Animatiions adalah pada Tween, Anda tidak perlu memerlukan banyak gambar yang terdefinisi sebelumnya, karena animasi ini akan menggerakkan satu gambar dengan pola-pola tetap yang dimiliki API Android. Mirip sekali dengan konsep tweening yang terdapat pada Adobe Flash, di mana tweening biasanya digunakan untuk melakukan translate(perubahan posisi gambar) serta perubahan bentuk(morphing) dengan menggunakan kunci frame(keyframe) untuk menentukan titik awal dan titik akhir suatu animasi. Beberapa pola-pola tweening yang dapat diterapkan pada android adalah:

  1. Translate: menggerakan objek (gambar) dari satu tempat ke tempat lainnya.
  2. Rotate: melakukan perputaran.
  3. Scale: objek dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil.
  4. Alpha: biasanya digunakan untuk efek Fade in atau Fade out.

Keempat cara tweening di atas dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan suatu animasi yang kompleks sesuai dengan keinginan animator / programmer.

Demikian dasar teknik animasi yang sering digunakan pada Android. Sebenarnya masih ada satu teknik lagi yang disebut dengan Surface Based, tapi penulis masih belum mengerti benar konsepnya, jadi nantikan errata-nya aja hehe :). Untuk kodingan dan sebagainya, tunggu saja tulisan berikutnya :D.


Eksplorasi konten lain dari Oentoro

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tulisan ini dipublikasikan di Programming dan tag , . Tandai permalink.

One Response to Bagaimana Animasi di Android Bekerja

  1. noname berkata:

    patut di coba nih gan….
    tapi saya agak kurang paham nih ?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *