IPv6 (Internet Protokol versi 6)

IPv6: Generasi IP Selanjutnya

IP yang merupakan singkatan dari Internet Protokol berguna untuk mengirimkan paket data berupa suara, gambar, dan video melalui Internet. Sampai saat ini, IP yang masih banyak digunakan adalah IP versi 4, atau yang biasa disebut dengan IPv4. IP versi 4 ini dikembangkan pertama kali oleh DARPA(ARPA)NET yang tujuan awalnya untuk kepentingan militer. Tapi, sekarang IPv4 digunakan sebagai standar untuk pengaturan pengiriman data di Internet. Kelebihan dari IPv4 sendiri adalah protokol ini mudah diimplementasikan dan dapat menampung sekitar 2^32 alamat node yang berbeda(atau sekitar 4 oktan alamat bit).

Tapi, seiring dengan banyaknya mulai banyaknya pengguna Ineternet, dan mulai naiknya angka perangkat-perangkat(selain komputer) yang terhubung ke Internet, IPv4 dirasa sudah mulai kehabisan daya tampungnya. Untuk itu dkembangkan teknologi baru yang berbasis pada IPv4 yaitu IPv6 atau disebut juga IP generasi ke – 6. Kenapa tidak generasi ke – 5? Hal ini dikanrekan IPv5 pernah dicoba dan diimplementasikan tapi konon mengalami kegagalan. IPv6 dirancang untuk menampung lebih banyak alamat node dibanding IPv4, yaitu sekitar 2^128 alamat node(atau sekitar 16 oktan alamat bit).

Protokol IPv6 mempunyai perbedaan dalam hal header(header paket data) dengan protokol IPV4. IPv6 justru memliki header yang lebih sederhana daripada IPv4.

Keunggulan IPV6

Penyerdehanaan header pada IPv6 membuatnya lebih sederhana untuk diproses. Dan ‘Flow Label’ berfungsi untuk menyediakan QoS yang lebih handal di masa depan. Di lihat dari segi fitur yang diberikan oleh IPv6, IPv6 mempunyai banyak kelebihan daripada IPv4 di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Biaya administrasi yang lebih rendah. Pada IPv6 terdapat sistem auto-configuration(konfigurasi otomatis), serta hirarki(organisasi) pengalamatan pada IPv6, membuat lebih mudahnya pengaturan jaringan.
2. Dioptimumkan untuk jaringan generasi selanjutnya. Hilangnya NAT(Network Address Translation) membuat tersedianya model p2p(peer-to-peer), serta membantu dalam pengembangan aplikasi baru, seperti pengembangan VoIP.
3. Proteksi terhadap asset perusahaan. IPSEC(Integrated Security Protocol) atau dapat diartikan sebagai kemanan yang terintegrasi dalam protokol yang ada dalam IPv6 membuatnya sebagai protokol yang bersifat aman.
4. Routing yang lebih efisien. IPv6 mempunyai lebih banyak header streamlined dibandingkan dengan IPv4, ini menyebabkan lebih sedikitnya proses yang ditangani oleh router yang menyebabkan tereduksinya kerumitan perangkat keras, serta mempercepat pemrosesan paket.
5. Peningkatan pada mobilitas dan multicast. IPv6 menawarkan pengembangan yang lebih jauh yang dapat membantu dalam perkembangan wireless networking, karena wireless networking dipandang akan lebih maju pada masa depan.
(ProCurve Networking: HP Innovation).

Penerapan pada Android.

Secara default IPv6 sudah didukung pada sistem operasi Android versi 2.1 ke atas. Tapi pemakaian dari IPv6 itu sendiri bergantung pada aplikasinya, apakah aplikasi tersebut menggunakan suatu pemanggilan fungsi (system calls) pada IPv6 atau tidak. Namun, kebanyakan aplikasi-aplikasi yang menggunakan jaringan(Internet) pada Android tidak menerapkan dukungan pada IPv6. Hal itu dikarenakan desain dan penerapan dari IPv6 itu sendiri secara global belum matang (mature).

Itu saja penjelasan tentang IPv6 dari penulis, kurang lebihnya penulis mohon maaf(dikomen yah…), wassalam, wr. wb.


Eksplorasi konten lain dari Oentoro

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tulisan ini dipublikasikan di Programming dan tag , , . Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *