SETELAH PEMAKAIAN SEBULAN

Setelah sebulan lebih pakai Panasonic Lumix S9. Mau coba rangkum kekurangan, kelebihan, dan kamera ini cocok untuk apa aja. Sebelumnya berikut Saya sertakan spesifikasi penting dari Panasonic Lumic S9 (dpreview.com):
- 24MP BSI CMOS full-frame sensor dengan on-sensor phase detection
- Stabilisasi sensor hibgga 5EV (6.5EV dengan lensa)
- LCD dengan1.84 juta titik
- Open-gate video pada 4K or 6K up to 30p
- Resolusi video dengan jangkauan luas, frame rate, dan codecs
- Tombol LUT terdedikasi untuk aplikasi LUT secara otomatis ke foto atau video
- Integrasi dengan aplikasi Lumic Lab.
- Dual conversion gain sensor dengan explicit ‘Dual Native ISO’ gain selection.
- Single slot memory SD Card UHS-II
KEKURANGAN LUMIX S9
KEKURANGANNYA kamera ini tuh gak ada mechanical shutternya, alias ga ada “tirai” ketika kita ambil foto. Efeknya apa? gak bisa buat foto studio, gak bisa pakaiflash, karena hot shoenya gak ada elektriknya juga. Jadi buat foto studio profesional gak bisa pakai ini ya. Kekurangan selanjutnya gak ada colokan headset. Karena untuk videografi bagus, saya sekali buat dengerin suara pas record video gak ada. Jadi untuk videografi profesional pun kurang ya. Terus kekurangan lainnya kamera ini kurang ergonomic, karena bentuknya flat. Jadi kurang enak aja bawanya. Kekurangan terakhir adalah rolling shutternya terlihat jelas, jadi untuk fotografi dengan objek kecepatan tinggi kurang kalau pakai kamera ini.
KELEBIHAN LUMIX S9
Kelebihan kamera ini adalah kamera ini sudah full frame 6K open gate. Jadi resolusinya sudah gede banget untuk videografi. Plus kalau crop hasil video karena open gate, masih terlihat bagus, dan bisa reframing di aplikasi lumix lab. Jadi environmentnya untuk konten kreator ini mendukung dan gambarnya sudah bagus banget. Satu kali take bisa buat layar youtube, tiktok ataupun insta.
Kelebihan selanjutnya adalah sudah ada IBIS nya, jadi mau pake lensa yang gak ada OIS nya pun gak masalah ketika mau take video handstill. Terus ini ada tombol aplikasi LUT otomatis, yang bisa kamu download, upload, dan di share LUT nya di cloud atau private. Fungsi nya mengurangi time spent buat editing. Berguna banget buat konten kreator, tinggal download dari kamera terus upload, gak perlu editing buat color grading LUT lagi. Untuk keringkasannya kamera ini mirip ukurannya dengan a7c (fullframe). Bahkan lebih ringan, tapi a7c memang unggul untuk fungsi fotografinya (hot shoe & mechanical shutter).
UNTUK SIAPA LUMIX S9?
KAMERA INI UNTUK konten kreator kasual. Untuk videografer dan fotografer profesional kurang memadai. Untuk videografi / fotografi pro bisa pakai s5 series yang punya fitur lebih memadai, walaupun keduanya pakai sensor yang sama. Untuk bikin konten vlogging, atau jalan jalan, cocok.
KOMPETITOR BERAT SONY ZV E1
Kamera ini marketnya buat kompetitor sony zv ev1 dengan harga yang lebih murah. Sony zv e1 membawa jargon “kamera vlog full frame”. Keduanya meruapakan kamera full frame untuk tujuan “vlog” dan konten kreator. Namun, ada beberapa perbedaan fitur yang membuat kenapa lumix s9 ini saingan berat zv e1. Untuk kelebihan s9 dari zv e1:
- Open gate, 6k hinggap 30fps
- Tombol LUT otomatis yang dapat di – download, upload, share.
- IBIS yang lebih baik (relatif).
- Integrasi dengan aplikasi Lumix LAB yang sangat baik dan mudah untuk pembuatan konten.
Sedangkan kelebihan zv e1 dari s9:
- Ada port jack untuk headphone.
- Mampu record full tanpa crop 4K hingga 120fps
- Environment lensa sony yang terkenal affordable dan banyak pilihan.
- Daya baterainya yang “sedikit” lebih lama.
Untuk konten kreator, dapat terlihat jelas keduanya sangat kompetitif. Namun, jika dilihat dari harganya, maka akan terlihat bahwa Sony harganya, menurut saya terasa kemahalan dengan perbedaan harga hingga 10 juta rupiah (pada saat tulisan ini dibuat harga BO lumix s9 21 jt rupiah, sedangkan BO sony zv e1 31 jt rupiah).
Demikian review Saya tentang lumix S9, kamera full frame untuk konten kreator.