Pada drone FPV, biasanya terdapat dua mode terbang yang ada ataupun dapat dikonfirgurasikan pada drone-nya. Mode tersebut adalah acro mode atau kalau di drone yang dikonfigurasi dengan betaflight disebut dengan air mode. Yang satu lagi bernama self levelling mode yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu horizon mode dan angle mode.
Apa itu mode self levelling?
Mode self levelling adalah mode terbang drone, dimana ketika pilot melepaskan stik kanan remote ( yang biasanya untuk roll dan pitch ), maka drone akan kembali pada orientasi horizontal-nya. Flight Controller akan mengatur, sehingga drone seperti diletakkan pada bidang yang datar.
Jika drone dikonfigurasi dengan betaflight, biasanya self levelling mode ini akan dibagi menjadi dua, yaitu horizon mode dan angle mode. Kedua mode terbang itu mirip dengan sedikit perbedaan.
Mode Angle ( ANGLE MODE )
Pada mode angle, jika stik kanan pada remote yang berguna untuk memiringkan (tilt) drone digerakkan ke posisi maksimum, maka drone juga akan miring dengan kemiringan maksimum sesuai dengan konfigurasi. Drone tidak akan terbalik jika posisi stik ditempatkan pada posisi maksimum. Ketika pilot melepaskan stik kanan dan stik kanan kembali ke posisi tengah, flight controller pada drone akan mengembalikan kemiringan drone ke level awal atau biasanya posisi horizontal. Mode ini berguna ketika dipakai untuk terbang di ruang yang sempit seperti dalam rumah.
Mode Horizon ( HORIZON MODE )
Horizon mode mirip dengan angle mode, yaitu akan menjaga drone pada posisi horizontal ( level ) jika pilot melepaskan stik kanan sehingga stik di posisi tengah. Perbedaannya adalah ketika stik kanan berada pada posisi maksimum, drone akan terbalik dan akan berputar karena tidak ada batasan maksimum sudut kemiringannya.
Mode Acro – batic ( AIR MODE )
Acro mode disebut juga mode manual. Mode ini tidak akan otomatis ‘mendatarkan’ drone kembali ke posisi semula seperti pada mode self levelling di atas. Drone akan tetap miring sesuai dengan tingkat kemiringan terakhir ketika pilot melepaskan stik bagian kanan dari remote. Oleh karena itu pilot harus melakukan penyesuaian secara manual kemiringan drone agar drone tidak hilang kontrol dan jatuh.
Pada mode manual, pilot mengendalikan kecepatan rotasi sudut dari drone dengan stik, bukan sudut kemiringan. Artinya adalah ketika pilot mendorong stik bagian kanan kedepan dan menahannya, drone akan berputar kedepan ( seperti putaran roda maju ) pada kecepatan tetap. Berbeda dengan mode angle yang hanya akan membuat miring drone sesuai dengan sudut kemiringan maksimum yang dikonfigurasikan. Untuk mengembalikan drone ke posisi semula (horizontal) atau posisi yang diinginkan, pilot harus mendorong stik dengan arah yang berlawanan.
Demikian sharing nya, semoga membantu terutama bagi pilot FPV pemula, happy flying!