Hi, kali ini gw mau mengulas device gaming terbaru tahun 2023 dari ASUS, yaitu ROG Ally. Asus ROG Ally menurut gw adalah sebuah PC (Personal Computer) Gaming yang berukuran compact dan portable. Sudah semingguan semenjak postingan ini dibuat gw pakai ROG Ally. Alhamdulillah tidak ada kendala selama pemakaian.
Kenapa PC?
Kenapa gw sebut PC? Karena Asus ROG Ally menggunakan OS Windows (11, home edition). Keunggulan penggunaan windows dibanding dengan dedicated OS untuk gaming (seperti steam), ataupun konsol adalah lebih banyak game ataupun distributor game yang kompatibel. Selain itu keuntungan penggunaan windows adalah kustom – able banget, bisa dikonfigurasi sesuai selera. Tapi kalau suka yang tinggal main doang mungkin kurang cocok, mending pakai nintendo switch.
Bisa main game AAA
Game AAA bisa jalan dengan lumayan bagus, tapi harus pakai boost mode. Contohnya the witcher 3, menurut gw bisa berjalan dengan baik dengan FPS sekitar 50 an. Kalau pakai boost mode, kipasnya sudah terdengar empot empotan dan suhu bisa sampai 80c. Sayang kemarin untuk main FIFA 23 di boost mode dengan setting high animasinya sempet patah-patah.
Pemakaian
Untuk pemakaian di boost mode kurang lebih sejaman. Sedangkan di performance mode bisa sampai 2 jam, dan untuk silent mode sih bisa 3 jam, untuk main game yah. Sedangkan kalau untuk kerja dengan silent mode gw belum pernah nyoba sih, mungkin bisa lebih dari 4 jam.
Gadget ini cocok untuk dibawa travelling, buat main pas di jalan. Tapi sebaiknya main game yang grafisnya tidak terlalu berat dan yang bisa di silent mode & offline. Karena kalau main game AAA di jalan sedangkan perjalanan jauh, handheldnya bakalan mati sebelum sampai ke tujuan.
Buat dipake kerja juga oke banget sih, tinggal bawa mouse & keyboard atau bisa juga pakai portable monitor. Sayang sekali colokan USB C nya cuman ada satu di atas, itupun kalau gak bisa dipakai lagi buat ngecas kalau dicolokin mouse / keybboard. Solusinya adalah beli extent usb c yang yang ada colokan usb A untuk keyboard, mouse, dan charging. Processornya sudah mumpuni dengan 8 core, RAM nya juga cukup dengan 16 GB. Kalau mau ekstnsi storage bisa dicolokin micro sd di bagian atas. Bagi programmer yang sering pakai docker mungkin harus upgrade dulu ke windows pro, karena yang edisi home belum support untuk virtualisasi.
Controller, Layar, dan Speaker
Controllernya berasa kurang ergonomis menurut gw, ketebelan dan ada tombol m1 dan m2 yang rada mengganggu. Gw sih biasa pakai switch yang kontrollernya lebih tipis dari ROG Ally ini, jadi butuh penyesuaian. Tapi kalaupun dipakai lama lama masih oke juga. Tombolnya pun terasa agak kurang antep (bold) ya menurut gw, feelnya berasa kayak tombol ipega wireless, hehe. Mungkin referensi yang bagus adalah kontroller (game pad) Switch pro controller. Itu udah paling bagus menurut gw.
Layarnya udah cakep, 144hz. Tapi bezelnya tebel, bakalah lebih cakep lagi kalau bezelnya ditipisin. Sedang speakernya menurut gw malahan yang paling bagus dari konsol ini. Suaranya mantep, kualitasnya bagus. Tapi kalau kurang puas bisa dicolokin headset favorit ataupun bisa koneksi audio bluetooth.
Untuk aksesoris kalau di indo masih susah, contohnya screen guard dan pouchnya. Untuk sparepartnya gw juga belum nemu. Dari channel youtube yang gw tonton, disebut kalau konsol ini tuh repair able dan replace able komponennya, mulai dari baterai, tombol gamepad, speaker, dll. Tapi sayang kalau layar (monitor) mengalami kerusakan bakalan mahal dan susah gantinya karena layarnya sudah dilem (menyatu) dengan top case, sehingga harus direplace secara keseluruhan.