Informatika Indonesia

Teknologi informasi saat ini sudah berkembang sangat pesat. hal ini tentunya mempengaruhi pola pikir dan budaya masyarakat saat ini. karena saat ini, hampir semua lapisan masyarakat sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi(TI) untuk kehidupannya. tidak terkecuali untuk masyarakat indonesia.

Ya ndak tau kok tanya saya

Adaptasi

Masyarakat kita boleh dibilang setidaknya sudah “beradaptasi” dengan perkembangan teknologi informasi saat ini. Namun, masyarakat kita itu rata-rata hanya mengikuti “arus” perkembangan teknologi informasi. Masyarakat kita itu seperti kelompok ikan tanpa sirip. Hanya mengikuti hal-hal yang baru, dan jarang sekali menciptakan hal – hal baru dalam bidang teknologi dan informasi(TI).

Sebagai contoh yang sedarhana saja, saat ini sedang ramai-ramainya “FACEBOOK”, sebuah jejaring sosial yang digandrungi masyarakat dunia(dan tidak luput pula kita). dan ajaibnya negara kita ini menempati urutan ke – 7(2009) sebagai negara dengan pengguna terbanyak di dunia. suatu kebanggaan? ya, tapi bisa juga tidak. Meruapakan suatu kebanggan, karena berarti masyarakat kita sudah mau mengikuti perkembangan teknologi informasi. Tapi kenapa tidak? hal itu bukan merupakan suatu kebanggaan karena kita tahu bahwa facebook bukan merupakan “buah tangan” dari kreatifitas masyarakat kita sendiri, tapi malah kita yang menempati peringkat ke – 7 sebagai pengguna facebook terbanyak di dunia.

Mengikuti Arus

Tidak hanya facebook, hampir di segala bidang teknologi informasi, kita terkesan hanya “menonton” para pemain yang menyuguhkan aksi-aksi dan kreatifitas mereka saja. Memang menjadi penonton itu salah? mungkin itu yang terlintas di pikiran anda. menjadi penonton itu tidaklah salah, tapi coba anda pikirkan sekali lagi. apabila masyarakat kita itu masih berpola pikir seperti sekarang ini(hanya mengikuti trend, dan kurang memberikan kontribusi dalam perkembangan teknologi informasi), apa yang terjadi 1 dekade mendatang? kita tahu bahwa perkembangan teknologi informasi itu sangat cepat dan sulit untuk diduga.

Mungkin saat itu, teknologi informasi sudah menjadi bagian utama dari kehidupan manusia, dan tanpa itu kita sulit untuk “survive”.mungkin saja kan? Sedangkan lihatlah pola pikir masyarakat kita? apakah kita bisa bertahan menghadapi hempasan teknologi informasi yang sangat kuat? dan mampukah kita berkontribusi untuk kemajuan teknologi informasi untuk masa mendatang?

Tinggalkan Balasan